Jumat, 29 Juli 2011

Info Sekitar IT


Apple, Android dan HTC Berbagi Tempat di Pasar Smartphone Amerika


Apple, Android dan HTC Berbagi Tempat di Pasar Smartphone Amerika
Perusahaan riset Nielsen mengumumkan salah saru hasil surveinya pada Kamis kemarin (28 Juli). Survey itu untuk mengetahui seluk-beluk pasar smartphone di Amerika Serikat.

Dari semua data yang diperoleh akhirnya Nielsen menempatkan Apple sebagai pembuat handset terkemuka di Amerika Serikat. Namun hal itu tidak didukung Apple dengan iOS milikinya karena posisi mobile OS yang paling banyak diminati di Amerika justru ditempati oleh Android.

Temuan dalam riset itu merupakan tindak lanjut dari analisis terbaru yang menyebutkan bahwa Apple telah menggeser posisi Nokia sebagai produsen smartphone paling populer di dunia (Juli 2011). Menurut data yang dimiliki Nielsen pada bulan Juni, Android milik Google tetap menjadi platform smartphone paling populer dengan pengguna mencapai 39% dari seluruh pengguna smartphone di Amerika. Di bawahnya, iOS milik Apple mengikuti dengan 28% dan BlackBerry milik RIM terus merosot ke 20% pada kuartal kedua 2011. Sementara itu Windows Mobile dan Windows Phone meraih 9%, webOS dan Palm OS hampir tidak diminati karena hanya mampu menarik 2% konsumen smartphone Amerika.

Sebaliknya, Apple mendapatkan posisi terhormat karena diakui telah menjadi produsen smartphone yang paling populer di Amerika Serikat yang mengontrol 28% pasar (termasuk iPod dan iPad). Bisa dipahami karena Apple merupakan satu-satunya produsen smartphone yang memakai sistem operasi iOS untuk produk mereka sendiri, demikian keterangan Nielsen.

Di tempat kedua ada HTC sebagai produsen smartphone paling diminati, berbagi tempat dengan RIM, dengan perolehan 20%. Persentase milik HTC itu masing-masing 14% untuk ponsel Android dan 6% untuk ponsel berbasis Windows Phone OS. Tidak heran jika Apple menggugat HTC dan berusaha untuk melarang impor ponsel mereka ke AS…

Yang cukup mengejutkan, Samsung justru hanya ada di posisi ke-3 sebagai produsen smartphone Android paling diminati di Amerika. Samsung menarik perhatian konsumen sebesar 8%. Di tempat kedua ada Motorola dengan 11%. Selain itu Samsung juga turut berperan (2%) di pasar smartphone dengan OS Windows Phone yang dijual di Amerika. Meski demikian, banyak pengamat yakin bahwa Samsung akan mampu menggeser posisi Apple dan akan menjadi top vendor yang pling disuka di negara tersebut.

Sebelumnya Apple telah mengalahkan Nokia ketika mengumumkan penjualan iPhone kuartal kedua sebesar 20,3 juta unit dibandingkan 34% penurunan yang dialami Nokia dengan penjualan smartphone sebanyak 16,7 juta unit. Para pakar menyalahkan keputusan boikot Symbian oleh Nokia yang dilakukan oleh CEO baru Stephen Elop. Analis Tomi Ahonen bahkan menyebut Elop sebagai orang yang tidak kompeten dan mengatakan bahwa “Elop akan dicatat dalam sejarah sebagai orang sesat yang menghancurkan merek paling terkenal di planet ini.” Ahonen juga adalah mantan ahli di Nokia dan berani menggambarkan keadaan Nokia saat ini sebagai “kebodohan manajemen yang setara dengan peluncuran New Coke di tahun 1985 oleh Coca-Cola”.


Akhir Kisah Indah Google+


Akhir Kisah Indah Google+
Beberapa bulan lalu kita semua bertanya-tanya dan berharap sesuatu yang baru akan hadir dalam social media. Bahkan banyak yang memprediksi sesuatu yang baru itu akan mengalahkan apa yang selama ini dibangun oleh Mark Zuckerberg dalam Facebook miliknya.

Yup, yang dimaksud adalah Google+. Bahkan para pengamat hanya menemukan sejumlah kecil bugs dalam versi Google+ beta. Dan itu merupakan awal yang baik bagi Google untuk mulai berkompetisi di dunia social media.

Sebagai catatan, ada 20 juta user mendaftar akun Google+ hanya dalam waktu 3 minggu. Itu pastinya luar biasa jika dibanding Facebook yang membutuhkan waktu 3 tahun 2 bulan untuk meraih jumlah user yang sama. Namun itu adalah masa ‘bulan madu’ bagi Google+ yang telah berakhir. Google+ harus berbenah jika ingin benar-benar bersaing dengan Facebook.

1. Profile(s) not found



Perlu diketahui bahwa pada hari Jumat kemarin (22 Juli) Google melakukan pembersihan secara besar-besaran. Jangan kaget jika tiba-tiba Anda tidak menemukan akun dengan nama A atau B yang sebelumnya ada. Ini terkait dengan kebijakan Google+ yang ‘memaksa’ user untuk menggunakan nama asli.

Screenshot di atas adalah upaya untuk mencari nama Michael Arrington, yang telah memiliki akun Google+. Dia adalah pendiri situs gadget ternama, Techcrunch. Lalu bagaimana Google+ tidak mencantumkan nama itu sebagai Google+ profile? Saat Anda mengetik pada ‘search’ nama Michael Arrington muncul dalam pilihan, namun ketika Anda klik pada nama itu, Google+ menampilkan ‘Profile Not Found’.

Dalam beberapa kasus, seorang user harus membuktikan bahwa apa yang mereka tulis di profile harus benar-benar menjelaskan mereka sebenarnya melalui scan ID foto atau cara lain. Jika apa yang diminta Google+ itu tidak dipenuhi maka Google tidak hanya mematikan akun G+ mereka tapi benar-benar akan dihapus segala sesuatu yang ada dalam akun G+ itu. Anda yang menggunakan ponsel Android untuk Google+, WASPADALAH! Back up semua data Anda di lain tempat, selain Google.

- Apa yang seharusnya dilakukan Google?

Penghapusan akun secara besar-besaran bisa disebut sebagai bencana. Spam protection akan menjadi pilihan wajib, terutama bagi perusahaan seperti Google yang selalu bergantung pada data nyata dari orang-orang yang nyata. Namun menjadi ‘korban’ sebagai pihak yang dicurigai oleh Google dan baru bisa dinyatakan ‘nyata’ oleh Google dalam waktu 4 minggu adalah hal yang konyol dan seharusnya tidak terjadi.

Atau, seharusnya Google menandai saja akun-akun yang dicurigai oleh sistem sebagai profil ‘tidak nyata’. Misalnya, diperingatkan lewat email atau dengan pemberitahuan pada user lain untuk mengkonfirmasi apa yang bersangkutan merupakan profil nyata atau bukan. Setidaknya itu ‘lebih sopan’ daripada langsung menghapus dan menonaktifkan sebuah akun Google+ dan tidak muncul dalam pencarian.

Satu lagi, jika akun G+tidak aktif dalam 30 hari Google juga akan langsung menghapusnya (doh!). Google seharusnya memiliki ‘spambuster’ untuk user yang melaporkan bahwa akun mereka telah terhapus. Dengan begitu seseorang bisa melaporkan apakah sebuah akun adalah spam atau bukan, dan Google bisa memeberikan sebuah badge sebagai tanda terima kasih karena pelaporan itu.

2. Business Page sama sekali belum siap

Google melalui Google+ benar-benar belum siap terjun ke dunia bisnis social media. Sebagai sebuah business page, hal utama yang harus dimiiki adalah ‘persiapan’. Sama seperti banyak akun yang terhapus, business page juga mengalami hal serupa. Dua minggu lalu penghapusan besar-besaran itu terjadi dan menyebabkan sejumlah orang mengurungkan niat untuk membuat business page di Google+ menggunakan nama usaha. Namun kemudian Google approve beberapa pages yang sebelumnya berhasil dibuat di business page versi beta.

Itu adalah bentuk inkonsistensi dari Google+. Sangat merugikan ketika beberapa nama usaha harus dihapus dari Google+ business page sementara yang lain tidak mengalami masalah meskipun bertentangan dengan aturan Google+. Tampaknya Google pilih-pilih dalam approve business page. Sementara perusahaan-perusahaan besar bisa dengan tenang berada di Google+, perusahaan kecil yang sedang memulai promosi produknya harus terhapus dari Google+. Dan sampai hari ini, tidak ada kepastian akan dibawa kemana business page milik Google+ nantinya akan diarahkan.

- Apa yang seharusnya dilakukan Google?

Hal seperti itu seharusnya telah bisa diatasi dengan cepat dan mudah. Yang harus dilakukan adalah dengan membuat sebuah halaman berisi pengumuman di plus.google.com/business. Page itu harus memberitahu secara jelas dan rinci bahwa business page tidak bisa dibuat menggunakan profile, atau akan dihapus. Dengan tambahan seperti ini:’ Namun jika Anda tertarik membuat akun business di Google+, silakan ikuti langkah-langkah ini:

1. Buatlah akun Google+ pribadi dengan nama dan informasi asli.
2. Isilah form ini dengan nama bisnis Anda, alamat, website URL, dan posisi Anda di perusahaan itu saat ini.
3. Jika bisnis Anda telah diverifikasi dalam Google Places, harap sertakan alamat email yang digunakan untuk verifikasi itu. Kami akan mengirimkan email account yang menghubungkan Anda ke Google + profile email.
4. Jika bisnis Anda tidak diverifikasi pada Google Places atau tidak memiliki alamat nyata, silakan mengisi formulir ini [link] dan jelaskan pada kami tentang bisnis Anda. Ada pilihan verifikasi di formulir tersebut.
5. Silakan tunggu dan dan nikmatilah Google+ sebagai seorang user. nanti saat kami rilis Google + for Business, kami akan mengirimkan instruksi lebih lanjut.

3. Google tidak memahami keinginan user

Satu hal yang jelas bisa dilihat adalah Google menyedari mereka memiliki sesuatu yang besar melalui Google+. Mereka hanya tidak menyadari bahwa Google+ adalah sesuatu yang SANGAT besar dan dinanti banyak orang.

Pada peluncuran Google+, mereka mengirim banyak sekali invitasi. Google berpikir bahwa orang-rang yang menerima invitasi itu akan langsung mengaktifkan akun Google+. Padalah, karena alasan ini dan itu banyak yang tidak langsung mengaktifkannya selama beberapa hari. Dan ketika ingin diaktifkan, Google telah menutup link-nya. Dan hilanglah kesempatan untuk membuat akun Google+.

Jelas sudah bahwa Google telah secara dramatis meremehkan persentase aktivasi dan aktivasi itu kini terus turun jumlahnya. Dan yang terjadi selanjutnya adalah sebuah perdebatan internal.

Semua itu menunjukkan bagaimana Google+ dipersiapkan dengan sangat rapuh dan tidak matang.

- Apa yang seharusnya dilakukan Google?

Google seharusnya memiliki persiapan yang sangat matang. Sangat mudah untuk menulis bahwa sekarang Google tidak siap untuk sebuah social media. Padahal Google memiliki pengalaman lebih banyak di media sosial daripada perusahaan lain. Mereka ahli dalam hal itu.

Google seharusnya menunggu beberapa bulan lagi daripada harus meluncurkan produk gagal seperti Google+. Mereka memiliki teknologi yang sangat baik namun solusi untuk non-teknis sangat lemah.

4. Setelah ‘Bulan Madu’

Pada akhirnya Google+ harus berhasil. Persaingan dan masalah yang muncul seharusnya bisa diatasi dengan cepat meski faktanya kini Google+ telah kehilangan sejumlah kecil pengguna.

Namun tetap saja, momentum Google+ sangat kuat selama 3 minggu setelah rilisnya. Sangat memalukan memang jika Google harus kehilangan user pada hari-hari pertama setelah rilis. Sebenarnya, jika Google siap hal seperti itu tidak perlu terjadi. Jika mereka mau, masa ‘bulan madu’ yang indah itu bisa diperpanjang selama satu atau dua bulan mendatang, sampai Google+ siap mendominasi pencarian lokal, mobile maupun social media.

Sekarang mari kita lihat Google+ dengan cara pandang ke depan. Beberapa mendatang kita akan melihat sebuah visualisasi bahwa Google+ bisa mencapai 20 juta pengguna. Kapan mereka akan mendapatkan 20 juta berikutnya? 100 juta? 750 juta? Itu semua tergantung bagaimana Google berbenah selama beberapa minggu ke depan. Jika Google terus memepermasalahkan tentang akun fiktif dan terus menghapus akun banyak orang dengan menghapus kontak, email, dan sejenisnya, maka Google tidak pernah dapat mencapai jumlah user seperti yang telah dicapai Facebook.


RIM Segera Umumkan 7 BlackBerry Baru

Posted By waeyanwar

RIM Segera Umumkan 7 BlackBerry Baru
Beberapa waktu yang lalu berhembus kabar bahwa RIM akan meluncurkan 7 perangkat baru sebelum akhir tahun ini. Dan sekarang tibalah waktunya untuk mengungkapkan hal tersebut lebih jauh. RIM mengisyaratkan bahwa 7 perangkat BlackBerry dengan sistem operasi yang juga baru ini akan diumumkan pada hari Selasa (waktu setempat). Hal ini disampaikan melalui tweetnya semalam.



BlackBerry Torch dan BlackBerry Bold Touch adalah perangkat yang santer dirumorkan akan hadir. Selain itu model terbaru nanti akan dilengkapi dengan sistem operasi baru dengan browser yang lebih baik, memungkinkan pengguna untuk swipe, zoom dan scroll aplikasi atau website pada touch screen. Dan menurut RIM grafis yang ditawarkan juga akan sangat cepat.

Minggu lalu, Michael Gartenberg, analis mobile untuk Gartner mengatakan ?Inilah waktu yang tepat bagi RIM untuk menunjukkan bahwa mereka dapat menjalankan platform baru.? Perangkat BlackBerry memiliki posisi yang cukup baik dalam dunia smartphone, namun di tahun 2015 mendatang, mereka diharapkan dapat menduduki posisi keempat, di belakang Android, Windows Phone 7 dan iOS.


Blog dengan ID 159828 Tidak ada
Home > Info Terbaru > Ulasan Perkembangan It 2011

Ulasan Perkembangan It 2011

Friday, 29 July 2011
Blog dengan ID 159828 Tidak ada
Ulasan Perkembangan It 2011 Adalah informasi yang ditampilkan dari blog Gadget Terbaru untuk pengunjung blog ini yang sedang mencari berita / update / news / info dari Ulasan Perkembangan It 2011 yang bisa dilihat dari berbagai versi seperti : Review - Foto - Video - Kesimpulan.
Foto Ulasan Perkembangan It 2011 Terbaru 2011

Gambar Ulasan Perkembangan It 2011Review
Sedikit review tentang Ulasan Perkembangan It 2011 :
Ulasan Perkembangan It 2011
Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 17 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 17 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 17 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 17 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 17 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 17 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 17 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 19 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 19 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 19 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 19 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 19 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78

Warning: DOMDocument::load() [domdocument.load]: Entity 'nbsp' not defined in http://www.bing.com/search?q=ulasan+perkembangan+it+2011&go=&qs=n&sk=&first=21&FORM=PERE1&format=rss, line: 19 in /home/foto/public_html/gadgetterbaru.com/wp-content/themes/terbaru/rsslib.php on line 78


Blog dengan ID 159828 Tidak ada
Video
Video yang berhubungan dengan Ulasan Perkembangan It 2011 (*jika ada):





Plants vs Zombie Merambah Facebook?

Posted By waeyanwar

Plants vs Zombie Merambah Facebook?
Siapa yang tidak pernah mendengar Plants vs Zombies? Meski tidak sepupuler Angry Birds, tapi game ini cukup banyak diminati oleh berbagai kalangan. Kabar terbaru menyebutkan bahwa game Plants vs Zombie akan merambah platform Facebook, setelah sebelumnya cukup sukses meramaikan PC, iOS, Xbox 360, Nintendo DS, Android dan kabar terakhir juga akan merambah Windows Phone 7. Rupanya memang Popcap tidak mengenal kata puas dalam upaya mengembangkan gamenya ke berbagai platform yang ada.

Langkah Popcap dengan Plants vs Zombies terbilang cukup sukses. Mungkin karena keunikan yang ditawarkan dalam permainannya. Jika biasanya game lain mengharuskan pemain untuk membangun sesuatu agar musuh tidak bisa masuk ke markas, tidak demikian halnya dengan game ini. Untuk menghentikan aksi zombie yang menyerang rumah, Anda harus membentenginya dengan tanaman unik agar zombie tidak bisa sampai ke rumah. Setiap tanaman memiliki total sun point yang berbeda, dan untuk mendapatkan matahari itu, Anda harus menangkap matahari yang jatuh atau menanam tanaman sunflower (membutuhkan sunpoint 50).

Lantas apa saja yang akan dihadirkan Plants vs Zombies dalam platform jejaring sosial ini nantinya? Apakah akan ada fitur khusus? Kita akan terus memantau perkembangan informasinya.


Tablet dengan Display Berkualitas? Bukan iPad 2!


Tablet dengan Display Berkualitas? Bukan iPad 2!
Dr. Raymond Soneira dari DisplayMate Technologies membagi smartphone, tablet, HDTV dan perangkat multimedia berdasarkan display yang dipakai. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan perangkat mana yang memiliki display kelas atas dan mana yang hanya sekedar display. Khusus untuk display pada tablet, Anda barangkali akan sangat terkejut dengan hasil penelitian yang dibuat Dr. Soneira ini.

Pada dasarnya tablet adalah sebuah display portable berukuran besar. Merupakan screen yang bisa dibawa dengan mudah kemana saja berikut dengan konten dan gambar yang ada di dalamnya. Komponen tunggal paling mahal yang ada di dalam sebuah tablet terletak pada display yang dipakai. Display menjadi penting sekaligus mahal karena pada display-lah kualitas visual dari tiap aplikasi akan tampak. Di era tablet yang penuh persaingan ini, memberikan display kualitas super menjadi jalan terbaik bagi para produsen untuk menciptakan tablet yang berkelas, mengungguli tablet lainnya. Hal itu terutama penting untuk produsen tablet Android mengingat persaingan terjadi bukan antar OS melainkan vendor lain yang juga menggunakan OS Android. Salah memilih display akan berakibat sangat fatal karena hal itu berpengaruh pada kualitas image yang ditampilkan pada layar sebuah tablet.

Dr. Seniora mengambil sampel 5 tablet dan dijajarkan satu sama lain: Apple iPad 2, Motorola Xoom, Asus Transformer, Acer Iconia dan Samsung Galaxy Tab 10.1. Saat itulah terlihat jelas kualitas dari masing-masing display yang dipakai setiap tablet. Selain iPad 2, kelima tablet yang tersisa merupakan tablet dengan OS Android dan memiliki ukuran display serupa 10.1 inci dengan resolusi 1280 x 800. Lalu bagaimana tablet yang menggunakan OS yang sama demikian pula resolusi screen memiliki kualitas display yang sangat berbeda?



Harga sebuah tablet bukanlah faktor utama yang menjamin baik buruknya kualitas display. Masalah utama yang kerap dilakukan produsen tablet adalah mereka terburu-buru merilis sebuah produk demi memenangkan kompetisi pasar namun malah terkesan ceroboh karena tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan setiap detail dari tablet yang akan diluncurkan itu. Tapi faktor utamanya tak bisa dipungkiri adalah meledaknya permintaan mobile display, baik untuk smartphone maupun tablet, sehingga produsen display baik yang telah ada maupun pabrik-pabrik baru tidak memiliki cukup waktu untuk memproduksi dan menguji coba denga benar display buatan mereka.

Di dalam Display Technology Shoot-Outs, kualitas display dinilai dengan cara seksama, diteliti denga mendalam, secara obyektif dan dibandingkan satu per satu antara sebuah tablet dengan tablet lainnya berdasar pada ukuran detail labolatorium dan tes performa berulang kali. Data dan penjabaran dalam artikel ini diambil dari artikel individu untuk masing-masing tablet yang ada dalam Display Technology Shoot-Outs series dimukai dengan Apple iPad 2, Motorola Xoom, Asus Transformer, Acer Iconia dan Samsung Galaxy Tab 10.1.

Bagaimana hasilnya?

- Masalah umum

1. semua tablet tersebut memiliki screen lebar yang mengkilap layaknya sebuah cermin yang hanya cocok bagi user yang gemar bersolek. Display dengan kilap seperti cermin sangat tidak baik karena memerlukan screen brightness yang lebih tinggi dan tentu saja daya baterai lebih untuk menyeimbangkan cahaya yang muncul di screen. Dan semua proses itu akan berdampak pada lelah mata. Semakin lebar screen sebuah tablet maka semakin sulit bagi Anda untuk memposisikan mata untuk menghindari pantulan sinar pada display.

2. Kelima tablet tersebut mengalami penurunan Color Gamut yang bertugas memproduksi image dengan sedikit warna saturasi. Dan berkurangnya Color Gamut itu merupakan suatu kesengajaan semata-mata untuk meningkatkan brighness, menghemat daya listrik dan mempertahankan umur baterai.

3. Semua tablet itu mengalami penurunan ketajaman baik pada Brightness maupun Contrast saat diberlakukan Viewing Angle. Masalah ini penting untuk dicermati karena memerlukan penempatan tablet dengan posisi yang tepat agar tampilan dalam display teerlihat oleh mata.

4. Semua tablet itu memiliki Ambient Light Sensor dan Automatic Brightness Control yang mengecewakan, yang memerlukan daya baterai tinggi dan menyebabkan ketegangan pada mata.

5. Semua tablet Android 3.1 dengan resolusi 1280x800 yagn ada saat ini hanya menggunakan resolusi 1280x752 pixel karena 48 pixel harus dicadangkan untuk sistem bar dengan navigation button.

6. Android 3.1 memiliki Galery viewer dan Galery phot di bawah standar yang memberikan 16-bit warna diproses sampai ke 24-bit menggunakan dithering yang buruk. Bukan hal yang susah untuk membenahinya dan itu hanya masalah waktu saja. Buktinya, Samsung telah membenahi hal tersebut seperti terlihat di Tab Galaxy.

KESIMPULAN: Tidak satupun tablet yang dites memiliki piksel yang buruk. Tapi sebagian besar produsen menyatakan bahwa piksel yang buruk adalah hal normal dan bukan merupakan bentuk cacat - tentu saja hal itu tidak benar. Asus adalah produsen satu-satunya yang menyertakan dokumen berisi keterangan tentang cacat piksel, tetapi di situ dijelaskan harus ada setidaknya 2 piksel yang buruk, atau maksimal 8 piksel buruk untuk pengajuan klaim penggantian. Dan tentu saja sebagian besar konsumen akan keberatan dengan kebijakan Asus itu.

- Mitos Screen

Kebanyakan dari kita tampaknya percaya bahwa layar 10,1 inci yang ada pada tablet Android (diukur secara diagonal) lebih lebar dibanding layar iPad 9.7 inci. Padahal, jika saja Anda tahu, display itu justru lebih kecil 5% dibanding layar iPad. Penghitungan itu didasarkan pada luas area tempat image ditampilkan. Hal ini disebabkan baik Aspect Ratio geometri (saat area layar berkurang maka Aspect Ratio meningkat) maupun sistem bar Android, yang justru mengurangi area untuk image.

Bentuk dari screen juga sangat berbeda: iPad memiliki Aspect Ratio 4:3 = 1.33, yang merupakan rasio perbandingan lebar dan tinggi dan semua tablet Android memiliki Aspect Ratio 16:10 = 1.60.

Namun karena adanya system bar di tablet Android maka Aspect Ratio dari image menjadi lebih besar; 1.70, yang berarti mendekati Aspect Ratio pada HDTV yakni 16:9 = 1.78.

Dengan demikian layar pada tablet Android lebih baik dalam menampilkan video widescreen dalam mode landscape. Namun screen tablet Android tersebut umumnya dianggap terlalu sempit untuk mode Portrait. Di sisi lain, iPad tidak memiliki widescreen, tapi merupakan Aspect Ratio yang mendekati ukuran standar kertas 8,5 x 11 inci, sehingga secara alami sangat baik untuk membaca banyak konten dalam mode Portrait. Dalam banyak kasus iPad juga baik untuk membaca konten dalam mode Landscape karena tinggi gambar iPad adalah 5,8 inci sementara Tablet Android memiliki tinggi untuk menampilkan image hanya 5.0 inci. Dengan kata lain Anda dapat melihat lebih banyak konten pada iPad sehingga lebih sedikit scrolling. Di sisi lain, untuk menonton video 16:9 layar lebar, tinggi area gambar pada iPad hanya 4,4 inci, itu berarti lebih kecil dari tinggi area gambar di tablet Android yakni 4,8 inci. Jadi jika ingin mendapatkan screen terbaik, itu tergantung dari kebutuhan Anda; dipakai untuk keperluan apa tablet tersebut.


iPad 3 Muncul dengan 3D Display


iPad 3 Muncul dengan 3D Display
Display Taiwan 2011 adalah ajang pameran flat panel display. Acara yang berlangsung mulai 14-16 Juni ini diadakan di Taipei. Dari semua display yang dipamerkan ada sebuah produk yang menarik perhatian: iPad 3D.

Produk tersebut muncul di CPT booth dan menampilkan display pada sebuah tablet berukuran 9.7 inci. Ya, meski logo Apple yang ada di bagian belakang ditutup namun bisa dilihat itu adalah iPad 3G. Dengan teknologi yang mereka kembangkan jadilah iPad 3G tersebut memiliki tampilan display 3D. Pastinya itu bukan dari Apple melainkan hasil rekayasa CPT untuk menunjukkan teknologi 3D yang mereka kembangkan. Dan untuk menarik perhatian banyak pihak, dipakailah iPad.

Jika CPT bisa merubah iPad 3G menjadi iPad 3D, mungkinkah nantinya Apple juga akan mendesain iPad 3 dengan fitur 3D? Silakan simak videonya berikut:




Android 2.3.3 untuk Sony Ericsson Xperia X10


Android 2.3.3 untuk Sony Ericsson Xperia X10
Update Android 2.3.3 untuk Sony Ericsson Xperia X10 yang dikatakan akan tersedia dalam minggu ini, telah muncul di Italia. Ketersediaan Android 2.3.3 untuk Xperia X10 di Italia ini merupakan yang pertama di dunia dan sudah bisa didownload melalui software bawaan Sony Ericsson.

Selain mendapatkan upgrade standar ke Gingerbread, Xperia X10 juga akan memperoleh integrasi penuh ke Facebook, WiFi Spot USB tethering, photo widget dan sebuah applications tray yang bisa di-sort.

Dipastikan update ini akan segera hadir di negara lain dalam waktu dekat. Namun sejumlah user yang telah mencoba mengatakan bahwa Android 2.3.3 tersebut bisa dipakai Xperia X10 di negara mana saja. Ingin coba? Silakan klik di sini


Acer Tablet Siap Bersaing Dengan Apple iPad?


Acer Tablet Siap Bersaing Dengan Apple iPad?

Setelah mengumumkan akan merilis komputer tablet pada April 2011, kini Acer pun telah memberikan detail tentang beberapa tablet yang akan mereka luncurkan tersebut.

Pengumuman tentang detail produk tablet tersebut merupakan salah satu langkah Acer untuk berkompetisi dengan pemilik pasar komputer tablet yaitu iPad dari Apple. Dari konferensi pers yang diadakan di New York beberapa waktu lalu, salah satu CEO Acer, Gianfranco Lanci, mengatakan bahwa tablet yang akan dirilis tersebut nantinya terdiri dari tiga versi yaitu: 5 inci, 7 inci dan 10 inci. Untuk ukuran 5 dan 10 inci akan menggunakan OS Android sementara versi 7 inci akan menjalankan OS Windows.

Masih menurut Lanci, versi WiFi tablet ini akan dirilis pada April 2011 sementara versi 3G akan diluncurkan satu bulan setelahnya. Ditambahakan pula bahwa Acer 5 inci sekaligus berfungsi sebagai smartphone.

Belum ada keterangan tentang kisaran harga untuk ketiga versi tablet keluaran Acer tersebut. Namun dipastikan akan sangat bersaing dengan Apple iPad yang merajai 95% pasar komputer tablet dunia. Penasaran? Tunggu saja sampai April tiba ;)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar